Senin, 09 November 2015

Kitalah yang memilih menjadi manusia.

Benarkah Tuhan pernah bertanya pada kita, ingin sebagai apa kita diciptakan??

Pertanyaan ini diajukan oleh seorang ateis/agnostik kepada Dr. Zakir Naik pada saat konvensi di Dubai. Videonya bisa dilihat di sini. Berikut ini transkrip percakapannya.

Disankan anda untuk melihat dan memahami video tersebut sebelum memberikan pendapat.

Setelah beberapa menit dr. Zakir Naik terlibat perdebatan dengan seorang ateis/agnostik. Muncul sebuah tafsiran yang merujuk dari salah satu ayat dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Ahzaab[33]:72.

Sesungguhnya, Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka kuatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh," – (QS.33:72)

Dr. Zakir Naik menafsirkan bahwa, " bahwa manusialah yang bodoh karena mengatakan “Kami ingin menjadi manusia.” Kitalah yang bodoh. Sekarang kita tidak bisa mundur. Sekali kita mengajukan diri untuk menerima ujiannya, sekali anda membaca kertas ujiannya."    

Dr. Zakir Naik memberikan penjelasan,"Quran berfirman bahwa setiap manusia ditanya apakah mereka ingin menjadi manusia. Kemudian ingatan itu dihilangkan. Sebelum kita diciptakan jadi manusia, Tuhan berfirman dalam Quran “Apakah kamu ingin menjadi manusia? Jika kamu menjadi manusia, kamu bisa mengungguli para malaikat atau bisa lebih hina daripada mereka. Jika kamu tidak mau menjadi manusia maka tidak apa-apa.” Jadi Tuhan bertanya pada manusia dan Quran berfirman bahwa kita bodoh karena memilih mengikuti ujiannya."

Anda berkata “Aku tidak ingat pernah ditanya ingin menjadi manusia atau tidak.” Tentu saja anda tidak akan ingat, bahkan aku juga tidak ingat. Tapi aku percaya pada Quran. Pada hari kiamat, Tuhan berfirman “Tidak ada satu manusia pun yang menentang pengadilan Tuhan.” Anda akan tahu pada hari kiamat. Satu-satunya yang kita katakan adalah “Tolong beri kami kesempatan”, namun Tuhan berfirman “Sudah terlambat.”

Dan anda berkata bahwa anda tidak ingat, anda sepenuhnya benar. Ketika anda mati dan dibangkitkan, pada saat itu kita akan menemui-Nya, maka pada saat itu kita akan berkata “Aku ingat.” Bahkan sekarang aku tidak mengingatnya.

Apakah benar apa yang sudah ditafsirkan oleh dr.Zakir Naik?? Apakah ANDA INGAt? Tolong Berikan asumsi anda sebagai manusia(Muslim/non muslim)